Dipicu Nada Dering HP, Kampung Yoka Rusuh
Warga Wamena Marah, 35 Rumah Dibakar
Jayapura—Berawal dari menyebarnya sebuah rekaman rington oleh seorang warga Kampung Yoka Distrik Heram berinisial TM, Rabu (17/11) sekitar pukul 08.00 WIT membuat warga Wamena yang tinggal di Jaya pura mengamuk dan membakar pemukiman warga, 35 rumah, 3 unit mobil dan 4 unit motor. Syair lagu tersebut menyinggung-nyinggung gaya hidup orang Wamena, sehingga suku ini marah.Ini daftar kerugian rusuh tersebut:
- Motor: 12 terbakar, 2 rusak
- Mobil: 2 terbakar, 2 rusak
- Rumah: 23 terbakar habis, 56 rusak (belum termasuk daftar barang-barang yang ada dalam rumah korban)
Aset pemerintah yang rusak:
- Puskesmas Perawatan
- Puskesmas Pembantu
- Kantor Diklat Perkebunan
(aj/cr-16/don- ngutip : bintang papua )
Petikan Berita diatas, adalah fakta yang membuktikan bahwa, sudah saatnya musisi di Papua, atau siapa saja yang merasa berkompeten dengan pengembangan seni, lebih khusus lagi seni musik modern di Papua untuk berpikir satu konsep pengembangan musik, ke arah yang positif. Musik sejak jaman dahulu, memiliki peran yang besar dalam penentuan perubahan- perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat. Potensi generasi muda di Papua dalam bidang musik ini, sudah seharusnya dioptimalkan dengan konsep- konsep yang tepat. Sebagai musisi kita mempunyai tanggung jawab moral bagi generasi muda, yang menurut kami rentan terhadap semua perubahan- perubahan yang terjadi. Plutarch, seorang filsuf kenamaan pernah berkata bahwa ; “Tanah
yang subur sekalipun, jika tidak diolah dengan baik, akan menghasilkan banyak
rumput liar”. Banyak kelompok- kelompok intelektual di Papua sering melihat sebelah mata, atau justru malah menutup mata bagi pengembangan seni musik modern di Papua. Padahal lewat musik, dengan konsep pengembangan yang tepat, kita bisa mengarahkan generasi muda ke arah yang positif. Musik adalah media, apapun yang ingin disampaikan, bisa dituangkan lewat musik. Musik dalam arti yang negatif juga bisa merupakan salah satu sarana agitasi yang efektif, yang akan berimbas seperti berita tersebut diatas. Melihat fenomena yang terjadi, maka selaku musisi yang berasal dari Papua, sebagai wujud kepedulian kami untuk setidaknya menyelamatkan generasi diatas tanah ini, kami mencoba untuk memetakan gejala kebangkitan sebuah aliran musik, berdasarkan pengalaman pribadi kami sebagai musisi, baik dari sisi sejarah, ataupun sisi perubahan- perubahan sosial yang ditimbulkan, walaupun bagi sebagian orang, adalah bodoh apabila kita ingin menghindar dari sebuah perubahan yang terjadi. Intinya bukan ingin menghindari dari perubahan, tetapi bagaimana kita bersikap, agar perubahan- perubahan tersebut tidak berefek negatif terhadap perkembangan generasi muda di Papua secara langsung.
KEBANGKITAN MUSIK HIP HOP DI PAPUA
1. Sejarah dan Perkembangan Musik Hip Hop
Sejarah kelahiran Musik Hip Hop di dunia, tidak bisa dipisahkan dari musik Rap. Menurut Curtis Blow : Rap diartikan sebagai seni berbicara dengan rima atau ritme atau ketukan beat, sedangkan hip- hop adalah budaya atau jalan hidup (way of life) untuk lingkungan orang- orang yang mencintai, dan menghargai rap, breakdance (Tarian yang sering dilakukan saat nge-rap) dan grafitti (seni melukis dinding).
Rap (Baca Hip Hop) sebenarnya bukanlah budaya yang baru dikenal, Rap sudah ada puluhan, bahkan ratusan tahun lalu. Jaman perbudakan dahulu, suku- suku di Afrika sering mempergunakan media irama Rap untuk mengingatkan bahasa daerah atau penggalan bahasa daerah dari suku- sukunya yang sering dilupakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengingatkan kembali, dari suku mana mereka berasal (musik rap sebagai identitas atau Jati diri), karena seringkali pemburu budak memisahkan seorang budak dengan keluarga dan klan sukunya untuk diperdagangkan. Dari kajian Etnoliguistik, Afrika terdiri dari berbagai- bagai macam bahasa daerah, sehingga musik rap mempunyai peran penting untuk mengidentifikasi asal muasal para budak. Para pedagang budak tidak memperbolehkan budak- budak untuk berbicara satu sama lain selama bekerja, karena timbul ketakutan, ketika mereka dibolehkan berbicara, mereka (para budak) akan mengatur rencana untuk melawan dan berbuat rusuh, sebagai gantinya, mereka hanya diperbolehkan untuk bernyanyi. Lagu- lagu dari mulut dengan bahasa- bahasa suku dan klan- klan di Afrika inilah yang merupakan cikal- bakal berkembangnya musik rap dan hip hop. Para Budak saat bekerja selalu bersemangat, karena syair- syair lagu tanpa musik ini, selalu bercerita tentang leluhur, dan dari mana mereka berasal.
Dalam perkembangannya ratusan tahun kemudian rap dan hip- hop bertansformasi menjadi sebuah gerakan kebudayaan yang mulai
tumbuh sekitar tahun 1970’an yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin Amerika. Era 1990-an Amerika sebagai basis perkembangan musik hip hop, di motori oleh dua kelompok besar yang pada saat itu menguasai fans musik hip hop. Pantai Barat (West Coast) yang dimotori 2 pac dengan labelnya Death Row Record dan Pantai Timur (East Coast) yang di motori oleh Notouris Big dengan label Bad Boy Record. Akibat persaingan dalam industri bisnis rekaman, kedua gang ini akhirnya bersengketa, yang menyebabkan meninggalnya dua leader (produser) musik hip hop ini. Karena masing- masing memiliki artis- artis dan fans- fans fanatik yang menganggap bahwa kedua pioner tersebut mati dengan cara yang tidak wajar (ditembak), sengketa pun terus berlanjut sampai saat ini. Lirik- lirik lagu dari artis- artis hip hop ini pun kemudian beralih menjadi semacam makian atau umpatan untuk masing- masing kelompok yang bertikai. Lirik- lirik lagu artis yang berada dibawah label Death Row (Pantai Barat) selalu berisi makian, atau ejekan untuk mereka (artis- artis) yang berada di bawah label Bad Boy Record (Pantai Timur), begitu juga sebaliknya. Musik Rap pada akhirnya berubah fungsi dari sarana untuk menemukan jati diri (identitas satu klan atau suku- suku di Afrika pada jaman perbudakan) berubah fungsinya sebagai sarana untuk saling menghujat ,memaki, dan melampiaskan dendam terhadap kematian pimpinan mereka. Oleh pelaku bisnis entertainment dan media, potret konflik antar geng dalam bisnis musik hip hop di US ini justru dieksploitasi, demi kepentingan bisnis. Yang unik, adalah tindakan dari Negara (Pemerintah US) dalam memproteksi generasi mudanya, semua CD hasil karya rapper- rapper yang bersengketa tersebut, sebelum beredar, apabila ditemukan ada unsur- unsur hujatan, makian, atau hal- hal yang menurut mereka berpengaruh buruk pada generasi, selalu diberi label PARENTAL ADVISORY (Artinya karya seni ini boleh didengar tapi di dalam pengawasan orang tua), dengan demikian, walaupun telah terjadi perubahan dalam masyarakat, namun orang tua tetap harus proaktif dalam memberikan arahan- arahan kepada anak- anaknya dalam menikmati karya seni yang beredar.
Perkembangan
Musik Rap (Hip Hop) di Indonesia
di pelopori oleh IWA K yang terinspirasi dari Almarhum Farid Hardja &
Benyamin.S dengan lagunya yang berirama dan di baca sedikit cepat lalu IWA K
memperkenalkan hip hop di indonesia yang kemudian disusul oleh DENADA, kemudian
munculah SINDICAT yang lagunya menjadi soundtrack serial sun go kong di
televisi. Belanjut ke tahun berikutnya lahirlah NEO yang terkenal dengan singelnya
BORJU. Kemudian group-group musik hiphop semakin berkembang mulai dari
SAYKOJI yang dulu bukan apa-apa namun kini karyanya menjadi top di tahun
2009-2010, dan masih banyak lagi raper2 yang mewarnai tanah air dari tahun ke
tahun. Pada umumnya lirik- lirik lagu musisi hip- hop (rapper) Indonesia,
banyak bicara soal kisah cinta dengan bahasa- bahasa yang sesuai dengan kehidupan sehari- hari (lugas dan sederhana), persahabatan, nilai- nilai kehidupan, dan juga ada protes dan saran- saran yang konstruktif bagi pengembangan diri, seperti yang didendangkan oleh kelompok fade 2 blake yang sukses berkolaborasi dengan bondan prakoso yang ngetop dengan single ekspresi.
Musik Hip Hop berkembang di Papua, seiring dengan kemajuan di bidang teknologi dan informasi. Sekitar Tahun 2005 ketika akses informasi buat publik mulai terbuka, dan ketika teknologi dunia rekam mulai memasuki era komputerisasi, dimana cara untuk merekam telah dibuat dengan cara yang instan dan lebih simpel, semuanya ini mendorong anak muda di Papua untuk bereksperimen dalam proses rekaman. Dengan kemampuan standar mengoperasikan komputer mereka sudah bisa merekam karya seni yang diciptakan. Software- software beat atau looping drum seperti fruity loop, adobe audition, dll semuanya tersedia di internet, sekali lagi dengan kemampuan mengakses internet, mereka bisa membuat satu komposisi musik. Beat- beat ini kemudian, dijalankan lewat komputer yang sekaligus juga merekam ide- ide dan kreativitas mereka. Jadilah potret dari sengketa antara west coast dan east coast di US ini, menginspirasikan mereka untuk menghasilkan karya yang juga sarat dengan hujatan dan makian terhadap siapa saja yang tidak mereka sukai, musik dijadikan media untuk menyebarkan kebencian antar sesama. Ibarat ilalang yang telah kering, rasisme, dan sentimen antar suku selalu rentan terhadap provokasi dan agitasi, apapun bentuknya.
Menurut kami, langkah- langkah yang perlu diambil adalah sebagai berikut :
- Sudah saatnya Organisasi- organisasi kepemudaan yang ada di Papua, mengoptimalkan perannya, dengan melakukan pembinaan yang nyata bagi generasi muda, dan melihat seni, lebih khusus seni musik modern, sebagai prioritas, mengingat selama ini, pembinaan yang dilakukan hanya seputar pengembangan musik yang berbau budaya (tradisional papua) ;
- Pemerintah lewat instansi yang berkompeten, harus jeli melihat fenomena yang sedang terjadi saat ini, intinya kita tidak bisa menghentikan lajunya arus informasi dan teknologi yang terjadi saat ini, tetapi yang kita bisa adalah bersama- sama dengan pemuda (mengawal) menuju sebuah proses perubahan sosial. Langkah konkrit yang dilakukan adalah dengan membangun studio atau sarana- sarana pendukung lain yang mendukung minat, bakat dan kreativitas yang dimiliki oleh generasi muda dalam berkreasi ;
- Pembinaan yang dilakukan selain menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung bakat dan minat, adalah mengarahkan pola pikir (paradigma) pelaku seni (generasi muda) yang ada terhadap konsep dan filosofi awal sebuah aliran musik seperti sejarah dan fungsi awal musik rap, atau berbagai jenis musik lain secara komprehensif. Keyakinan kami, dengan mengetahui, sejarah, filosofi dan perkembangan dari sebuah aliran musik, pelaku seni akhirnya akan mengerti bahwa, musik apapun juga, pada awalnya diciptakan untuk mengekspresikan diri, dan sarana pencarian jati diri (identitas suatu bangsa) ;
- Pesan- pesan humanisme, seperti persatuan, antirasdiskriminasi, cinta dan perdamaian, adalah hal- hal utama yang sudah harusnya dipotret dan disuarakan oleh musisi atau generasi muda, bukan malah makian, dan sentimen primordial yang di usung lewat musik.
Artikel yg bagus.. Hip Hop di Papua memang sedang berkembang dengan pesat, namun sampai sekarang masih diberi perhatian yg sangat minim oleh Pemerintah Daerah..
BalasHapusartikel tentang hip hop Papua di internet pun sedikit.. so I just wanna say thank you for writting our stories.. hopefully oneday, Hip Hop in Papua will have the acknowledgement it deserves..
EZT- Dex.Stam.Corporation