Senin, 13 Februari 2012

PERUBAHAN DAN ARTI NAMA PAPUA DARI MASA KE MASA


LABADIOS DAN JANGGI

Sekitar Tahun 200 M, ahli Geography bernama Ptolamy menyebutnya dengan nama Labadios. Belum diketahui maksudnya apa disebut demikian. Di akhir tahun 500 M, pengarang Tiongkok bernama Ghau Yu Kua memberi nama Tungki, dan pada akhir tahun 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebut nama Papua dengan menggunakan nama Janggi.
Nama Tungki dan Janggi telah mengundang berbagai pendapat, kemungkinan nama Tungki yang sudah berubah dalam sebutannya menjadi Janggi atau sebaliknya. 
WANIN DAN SRAM
Pada akhir tahun 1300, Majapahit menggunakan dua nama, yakni Wanin dan Sram.Nama Wanin, tentu tidak lain dari semenanjung Onim di daerah Fak-Fak dan Sram, ialah pulau Seram di Maluku. Ada kemungkinan, budak yang dibawa dan dipersembahkan kepada Majapahit berasal dari Onin, dan yang membawanya ke sana adalah orang Seram dari Maluku, sehingga dua nama ini disebut.
PAPUA, PUA-PUA DAN PAPA-UA
Dalam literatur yang lain menyebutkan bahwa, kata Papua berasal dari kata Pua- Pua yang berarti "keriting".Tidore memberi nama untuk pulau ini dan penduduknya sebagai Papa-Ua yang sudah berubah dalam sebutan menjadi Papua. Nama Papua, aslinya Papa-Ua, asal dari bahasa Maluku Utara. Maksud sebenarnya, bahwa di pulau ini tidak terdapat seorang raja, yang memerintah disini sebagai seorang bapak, itulah sebabnya pulau dan penduduknya disebut demikian.Papa-Ua artinya anak piatu. Alasan memilih nama Papua, karena sesuai dengan kenyataan, bahwa penduduk pulau Papua sejak nenek moyang tidak terdapat dinasti yang memerintah atau raja disini, sebagaimana yang ada dibagian bumi yang lain. Orang Papua berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah.Tidak ada yang dipertuan untuk disembah dan tidak ada yang diperbudak untuk diperhamba. Raja-raja yang tumbuh seperti jamur di Indonesia, adalah akibat pengaruh pedagang bangsa Hindu dan Arab dimasa lampau.

OS PAPUAS, ILHA DE PAPOE, DAN ISLA DE ORO (ISLAND OF GOLD)
Pada abad XVI beberapa pelaut spanyol antara lain Antonio De Abreau dan Franscesco Serano di tahun 1511-1521 menyebut wilayah besar itu dengan nama “Os Papuas” atau juga Ilha de Papoe, pada kisaran tahun 1526-1527 Don jorge de menezes juga sempat mengunjungi Papua dan memberikan nama Papua, ia mengetahuinya dari juru tulis perjalanan Ferdinand Magelhans 1521 – 1522 dengan menggunakan kapal “Victoria” yang dinahkodai Kapten Juan Sebastian Del Cano yg bernama Antonio pigafeta, nama papoe di ketahui saat perjalanan dari Tidore menuju spanyol.
Pada Tahun 1529 Alvaro de Saavedra dalam pelayarannya dari Meksiko ke Tidore mencoba mencari dan menaklukan pulau yang disebut-sebut Isla de Oro (island of gold) Secara kebetulan, akibat hantaman angin kecang, kapal Alvaro de Saavedra pun terdampar di salah satu tempat pantai utara Biak . Alvaro de Saavedra dan anak buah kapalnya pun terpaksa tinggal di pulau kecil ini selama satu bulan, sembari mencari emas di pulau tersebut namun Ia sama sekali tidak menemukannya.

NUEVA GUINEA DAN NEDERLANDS NIEUW GUINEA
Pada 20 Juni 1545 seorang Spanyol bernama Ynigo Ortiz de Retes dengan kapal “San Juan” berlayar dari Tidore menuju Panama. De Retes sempat mencapai Sarmi (Bier) yang terletak di muara Sungai Mamberamo. De Retes kemudian memberikan nama pulau Papua dengan nama Nueva Guinea dan kemudian mengklaimnya sebagai milik raja Spanyol. De Retes memberi nama Nueva Guinea atau Guinea Baru, karena penduduk Pulau Papua memiliki kulit hitam seperti penduduk di Pantai Guinea di Afrika.Nama Nueva Guinea kemudian di-Belanda-kan menjadi Nieuw Guinea. Pada tahun 1956, Belanda merubah nama Niew Guinea menjadi Nederlands Nieuw Guinea. 

IRIAN BARAT DAN IRIAN JAYA





Frans Kaisiepo, almarhum, orang yang pertama mengumumkan nama ini pada konperensi di Malino, Ujung Pandang pada tahun 1945, antara lain berkata : “Perubahan nama Papua menjadi Irian, kecuali mempunyai arti historis, juga mengandung semangat perjuangan : IRIAN artinya Ikut Republik Indonesia Anti Nederland”. (Buku PEPERA 1969 terbitan tahun 1972, hal. 107-108). Nama Irian diperkenalkan oleh seorang Indonesia asal Jawa bernama Soegoro, bekas buangan Digul-Atas, tetapi dibebaskan sehabis Perang Dunia kedua dan pernah menjabat Direktur Sekolah Pendidikan administrasi pemerintahan di Hollandia antara tahun 1945-1946. Kemudian sebutan Irian Barat pada tgl 1 maret 1973 dengan peraturan No 5 1973 nama Irian Barat di ganti oleh Soeharto menjadi Irian Jaya.
KEMBALI MENGGUNAKAN NAMA PAPUA
Tuntutan pengembalian jati diri masyarakat di Papua  pada waktu itu, diresponi dengan Keputusan DPRD Irian Jaya Nomor 7 Tahun 2000 tanggal 16 Agustus 2001 yang mengatur tentang Pengembalian Nama Irian Jaya menjadi Papua.



(FRESH, dari berbagai sumber)





ASAL MULA PERAYAAN HARI VALENTINE



Tahukah Anda asal mula hari kasih sayang (valentine’s day) yang dirayakan setiap 14 Februari itu? Valentine sebenarnya adalah nama seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ketiga. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut, dan ia bukan satu-satunya. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini bertepuk sebelah tangan. Para pria enggan terlibat dalam perang. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Hal ini membuat Claudius sangat marah, ia pun segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.

Ia berfikir bahwa jika pria tak menikah, mereka akan dengan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Para pasangan muda menganggap keputusan ini sangat tidak manusiawi. Karena menganggap ini adalah ide aneh, St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
Ia tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini diketahui kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tak bergeming dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin, tanpa bunga, tanpa kidung pernikahan.
Hingga suatu malam, ia tertangkap basah memberkati sebuah pasangan. Pasangan itu berhasil melarikan diri, namun malang ia tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis mati. Bukannya dihina, ia malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta itu adalah putri penjaga penjara. Sang ayah mengijinkannya untuk mengunjungi St. Valentine di penjara. Tak jarang mereka berbicara selama berjam-jam. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta itu. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar.
Di hari saat ia dipenggal,14 Februari, ia menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis itu atas semua perhatian, dukungan dan bantuannya selama ia dipenjara. Diakhir pesan itu, ia menuliskan : “Dengan Cinta dari Valentinemu.”
Pesan itulah yang kemudian merubah segalanya. Kini setiap tanggal 14 Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.

Tradisi Valentine
  • Selama beberapa tahun di Inggris, banyak anak kecil di dandani layaknya anak dewasa pada hari Valentine. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah sambil bernyanyi.
  • Di Wales, para pemuda akan menghadiahkan sendok kayu pada kekasihnya pada hari kasih sayang itu. Bentuk hati dan kunci adalah hiasan paling favorit untuk diukir di atas sendok kayu tersebut.
  • Pada jaman Romawi kuno, para gadis menuliskan namanya di kertas dan memasukkan ke dalam botol. lalu para pria akan mengambil sah satu kertas tersebut untuk melihat siapakan yang akan menjadi pasangan mereka dalam festifal tersebut.
  • Di Negara yang sama, para gadis akan menerima hadiah berupa busana dari para pria. Jika ia menerima hadiah tersebut, ini pertanda ia bersedia dinikahi pria tersebut.
  • Beberapa orang meyakini bahwa jika mereka melihat robin melayang di udara saat hari Valentine, ini berarti ia akan menikah dengan seorang pelaut. Sementara jika seorang wanita melihat burung pipit, maka mereka akan menikah dengan seorang pria miskin. Namun mereka akan hidup bahagia. Sementara jika mereka melihat burung gereja maka mereka akan menikah dengan jutawan.
  • Sebuah kursi cinta adalah kursi yang lebar. Awalnya kursi ini dibuat untuk tempat duduk seorang wanita (jaman dahulu wanita mengenakan busana yang sangat lebar). Belakangan kursi cinta dibuat untuk tempat duduk dua orang. dengan cara ini sepasang kekasih bisa duduk berdampingan.
  • Pikirkan lima atau enam nama pria (jika anda wanita) atau lima atau enam nama wanita (jika anda pria) yang ingin anda nikahi. Lalu putralah setangkai apel sambil menyebut nama tersebut satu persatu. Anda akan menikah dengan nama yang anda sebut saat tangkai tersebut lepas dari buahnya.
  • Petiklah sekuntum bungan dandelion yang tengah mengembang. Tiuplah putik-putik pada bunga tersebut, lalu hitunglah putik yang tersisa. Itu adalah jumlah anak yang akan anda miliki setelah menikah.
  • Jika anda memotong sebuah apel pada tengahnya dan menghitung jumlah biji di dalamnya, ini juga bisa menunjukkan jumlah anak yang akan anda miliki setelah menikah.
HAPPY VALENTINE'S DAY

Fresh, Firman, Izhart, Sultan



Kamis, 09 Februari 2012

FENOMENA KEBANGKITAN MUSIK HIP HOP DI PAPUA


Dipicu Nada Dering HP, Kampung Yoka Rusuh

Warga Wamena Marah, 35 Rumah Dibakar

Jayapura—Berawal dari menyebarnya sebuah rekaman rington oleh seorang warga Kampung Yoka Distrik Heram berinisial TM, Rabu (17/11) sekitar pukul 08.00 WIT membuat warga Wamena yang tinggal di Jaya pura mengamuk dan membakar pemukiman warga, 35 rumah, 3 unit mobil dan 4 unit motor. Syair lagu tersebut menyinggung-nyinggung gaya hidup orang Wamena, sehingga suku ini marah.

Ini daftar kerugian rusuh tersebut:
- Motor: 12 terbakar, 2 rusak
- Mobil: 2 terbakar, 2 rusak
- Rumah: 23 terbakar habis, 56 rusak (belum termasuk daftar barang-barang yang ada dalam rumah korban)
Aset pemerintah yang rusak:
- Puskesmas Perawatan
- Puskesmas Pembantu
- Kantor Diklat Perkebunan
(aj/cr-16/don- ngutip : bintang papua )


Petikan Berita diatas, adalah fakta yang membuktikan bahwa, sudah saatnya musisi di Papua, atau siapa saja yang merasa berkompeten dengan pengembangan seni, lebih khusus lagi seni musik modern di Papua untuk berpikir satu konsep pengembangan musik, ke arah yang positif. Musik sejak jaman dahulu, memiliki peran yang besar dalam penentuan perubahan- perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat. Potensi generasi muda di Papua dalam bidang musik ini, sudah seharusnya dioptimalkan dengan konsep- konsep yang tepat. Sebagai musisi kita mempunyai tanggung jawab moral bagi generasi muda, yang menurut kami rentan terhadap semua perubahan- perubahan yang terjadi.  Plutarch, seorang filsuf kenamaan pernah berkata bahwa ; “Tanah yang subur sekalipun, jika tidak diolah dengan baik, akan menghasilkan banyak rumput liar”.  Banyak kelompok- kelompok intelektual di Papua sering melihat sebelah mata, atau justru malah menutup mata bagi pengembangan seni musik modern di Papua. Padahal lewat musik, dengan konsep pengembangan yang tepat, kita bisa mengarahkan generasi muda ke arah yang positif. Musik adalah media, apapun yang ingin disampaikan, bisa dituangkan lewat musik. Musik dalam arti yang negatif juga bisa merupakan salah satu sarana agitasi yang efektif, yang akan berimbas seperti berita tersebut diatas. Melihat fenomena yang terjadi, maka selaku musisi yang berasal dari Papua, sebagai wujud kepedulian kami untuk setidaknya menyelamatkan generasi diatas tanah ini, kami mencoba untuk memetakan gejala kebangkitan sebuah aliran musik, berdasarkan pengalaman pribadi kami sebagai musisi, baik dari sisi sejarah, ataupun sisi perubahan- perubahan sosial yang ditimbulkan, walaupun bagi sebagian orang, adalah bodoh apabila kita ingin menghindar dari sebuah perubahan yang terjadi. Intinya bukan ingin menghindari dari perubahan, tetapi bagaimana kita bersikap, agar perubahan- perubahan tersebut tidak berefek negatif terhadap perkembangan generasi muda di Papua secara langsung.
KEBANGKITAN MUSIK HIP HOP DI PAPUA
1. Sejarah dan Perkembangan Musik Hip Hop
    Sejarah kelahiran Musik Hip Hop di dunia, tidak bisa dipisahkan dari musik Rap. Menurut Curtis Blow : Rap  diartikan sebagai seni berbicara dengan rima atau ritme atau ketukan beat, sedangkan hip- hop adalah budaya atau jalan hidup (way of life) untuk lingkungan orang- orang yang mencintai, dan menghargai rap, breakdance (Tarian yang sering dilakukan saat nge-rap) dan grafitti (seni melukis dinding). 
    Rap (Baca Hip Hop) sebenarnya bukanlah budaya yang baru dikenal, Rap sudah ada puluhan, bahkan ratusan tahun lalu. Jaman perbudakan dahulu, suku- suku di Afrika sering mempergunakan media irama Rap untuk mengingatkan bahasa daerah atau penggalan bahasa daerah dari suku- sukunya yang sering dilupakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengingatkan kembali, dari suku mana mereka berasal (musik rap sebagai identitas atau Jati diri), karena seringkali pemburu budak memisahkan seorang budak dengan keluarga dan klan sukunya untuk diperdagangkan. Dari kajian Etnoliguistik, Afrika terdiri dari berbagai- bagai macam bahasa daerah, sehingga musik rap mempunyai peran penting untuk mengidentifikasi asal muasal para budak. Para pedagang budak tidak memperbolehkan budak- budak untuk berbicara satu sama lain selama bekerja, karena timbul ketakutan, ketika mereka dibolehkan berbicara, mereka (para budak) akan mengatur rencana untuk melawan dan berbuat rusuh, sebagai gantinya, mereka hanya diperbolehkan untuk bernyanyi. Lagu- lagu dari mulut dengan bahasa- bahasa suku dan klan- klan di Afrika inilah yang merupakan cikal- bakal berkembangnya musik rap dan hip hop. Para Budak saat bekerja selalu bersemangat, karena syair- syair lagu tanpa musik ini, selalu bercerita tentang leluhur, dan dari mana mereka berasal. 
     Dalam perkembangannya ratusan tahun kemudian rap dan hip- hop bertansformasi menjadi  sebuah gerakan kebudayaan yang mulai tumbuh sekitar tahun 1970’an yang dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin Amerika.  Era 1990-an Amerika sebagai basis perkembangan musik hip hop, di motori oleh dua kelompok besar yang pada saat itu menguasai fans musik hip hop. Pantai Barat (West Coast) yang dimotori 2 pac dengan labelnya Death Row Record dan Pantai Timur (East Coast) yang di motori oleh Notouris Big dengan label Bad Boy Record. Akibat persaingan dalam industri bisnis rekaman, kedua gang ini akhirnya bersengketa, yang menyebabkan meninggalnya dua leader (produser) musik hip hop ini. Karena masing- masing memiliki artis- artis dan fans- fans fanatik yang menganggap bahwa kedua pioner tersebut mati dengan cara yang tidak wajar (ditembak), sengketa pun terus berlanjut sampai saat ini. Lirik- lirik lagu dari artis- artis hip hop ini pun kemudian beralih menjadi semacam makian atau umpatan untuk masing- masing kelompok yang bertikai. Lirik- lirik lagu artis yang berada dibawah label  Death Row (Pantai Barat) selalu berisi makian, atau ejekan untuk mereka (artis- artis) yang berada di bawah label Bad Boy Record (Pantai Timur), begitu juga sebaliknya. Musik Rap pada akhirnya berubah fungsi dari sarana untuk menemukan jati diri (identitas satu klan atau suku- suku di Afrika pada jaman perbudakan) berubah fungsinya sebagai sarana untuk saling menghujat ,memaki, dan melampiaskan dendam terhadap kematian pimpinan mereka. Oleh pelaku bisnis entertainment dan media, potret konflik antar geng dalam bisnis musik hip hop di US ini justru dieksploitasi, demi kepentingan bisnis. Yang unik, adalah tindakan  dari Negara (Pemerintah US) dalam memproteksi generasi mudanya,  semua CD hasil karya rapper- rapper yang bersengketa tersebut, sebelum beredar, apabila ditemukan ada unsur- unsur hujatan, makian, atau hal- hal yang menurut mereka berpengaruh buruk pada generasi, selalu diberi label PARENTAL ADVISORY (Artinya karya seni ini boleh didengar tapi di dalam pengawasan orang tua), dengan demikian, walaupun telah terjadi perubahan dalam masyarakat, namun orang tua tetap harus proaktif dalam memberikan arahan- arahan kepada anak- anaknya dalam menikmati karya seni yang beredar.
          Perkembangan Musik  Rap (Hip Hop) di Indonesia di pelopori oleh IWA K yang terinspirasi dari Almarhum Farid Hardja & Benyamin.S dengan lagunya yang berirama dan di baca sedikit cepat lalu IWA K memperkenalkan hip hop di indonesia yang kemudian disusul oleh DENADA, kemudian munculah SINDICAT yang lagunya menjadi soundtrack serial sun go kong di televisi. Belanjut ke tahun berikutnya lahirlah NEO yang terkenal dengan singelnya BORJU. Kemudian group-group musik hiphop semakin berkembang mulai dari SAYKOJI yang dulu bukan apa-apa namun kini karyanya menjadi top di tahun 2009-2010, dan masih banyak lagi raper2 yang mewarnai tanah air dari tahun ke tahun. Pada umumnya lirik- lirik lagu musisi hip- hop (rapper) Indonesia, banyak bicara soal kisah cinta dengan bahasa- bahasa yang sesuai dengan kehidupan sehari- hari (lugas dan sederhana), persahabatan, nilai- nilai kehidupan, dan juga ada protes dan saran- saran yang konstruktif bagi pengembangan diri, seperti yang didendangkan oleh kelompok fade 2 blake yang sukses berkolaborasi dengan bondan prakoso yang ngetop dengan single ekspresi.
Musik Hip Hop berkembang di Papua, seiring dengan kemajuan di bidang teknologi dan informasi. Sekitar Tahun 2005 ketika akses informasi buat publik mulai terbuka, dan ketika teknologi dunia rekam mulai memasuki era komputerisasi, dimana cara untuk merekam telah dibuat dengan cara yang instan dan lebih simpel, semuanya ini mendorong anak muda di Papua untuk bereksperimen dalam proses rekaman. Dengan kemampuan standar mengoperasikan komputer mereka sudah bisa merekam karya seni yang diciptakan. Software- software beat atau looping drum seperti fruity loop, adobe audition, dll semuanya tersedia di internet, sekali lagi dengan kemampuan mengakses internet, mereka bisa membuat satu komposisi musik. Beat- beat ini kemudian, dijalankan lewat komputer yang sekaligus juga merekam ide- ide dan kreativitas mereka. Jadilah potret dari sengketa antara west coast dan east coast di US ini, menginspirasikan mereka untuk menghasilkan karya yang juga sarat dengan hujatan dan makian terhadap siapa saja yang tidak mereka sukai, musik dijadikan media untuk menyebarkan kebencian antar sesama. Ibarat ilalang yang telah kering, rasisme, dan sentimen antar suku selalu rentan terhadap provokasi dan agitasi, apapun bentuknya. 
Menurut kami, langkah- langkah yang perlu diambil adalah sebagai berikut :
  • Sudah saatnya Organisasi- organisasi kepemudaan yang ada di Papua, mengoptimalkan perannya, dengan melakukan pembinaan yang nyata bagi generasi muda, dan melihat seni, lebih khusus seni musik modern, sebagai prioritas, mengingat selama ini, pembinaan yang dilakukan hanya seputar pengembangan musik yang berbau budaya (tradisional papua) ;
  • Pemerintah lewat instansi yang berkompeten, harus jeli melihat fenomena yang sedang terjadi saat ini, intinya kita tidak bisa menghentikan lajunya arus informasi dan teknologi yang terjadi saat ini, tetapi yang kita bisa adalah bersama- sama dengan pemuda (mengawal) menuju sebuah proses perubahan sosial. Langkah konkrit yang dilakukan adalah dengan membangun studio atau sarana- sarana pendukung lain yang mendukung minat, bakat dan kreativitas yang dimiliki oleh generasi muda dalam berkreasi ;
  • Pembinaan yang dilakukan selain menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung bakat dan minat, adalah mengarahkan pola pikir (paradigma) pelaku seni (generasi muda) yang ada terhadap konsep dan filosofi awal sebuah aliran musik seperti sejarah dan fungsi awal musik rap, atau berbagai jenis musik lain secara komprehensif. Keyakinan kami, dengan mengetahui, sejarah, filosofi dan perkembangan dari sebuah aliran musik, pelaku seni akhirnya akan mengerti bahwa, musik apapun juga, pada awalnya diciptakan untuk mengekspresikan diri, dan sarana pencarian jati diri (identitas suatu bangsa) ;
  • Pesan- pesan humanisme, seperti persatuan, antirasdiskriminasi, cinta dan perdamaian, adalah hal- hal utama yang sudah harusnya dipotret dan disuarakan oleh musisi atau generasi muda, bukan malah makian, dan sentimen primordial yang di usung lewat musik.












Selasa, 07 Februari 2012

FLOWERS BAND STILL A LIVE





The Flowers Band..... Kurang Lebih 14 tahun lamanya menghilang dari peradaban music Indonesia. Ketika  Potlot masih penuh dengan musisi &  bukannya Slankers , Boris dan Njet  mengawali Flowers  ketika itu Boris sempat menjadi gitaris untup Oppie sementara Njet menjadi backing vocal Slank, Pay dan Bonky tertarik untuk membuatkan project duet mereka , project itu terbengkalai sampai Bongky indra dan Pay keluar dari Slank dan memutuskan untuk meneruskan project tersebut menjadi format band. Nama Flowers dipilih karena mereka sedang gila-gilanya dengan flower generations. Mau memakai nama “Bunga”, tapi ternyata sudah lebih dulu dipakai.

hingga keluarlah  “17 tahun ke Atas (1996)” dengan formasi Boris  gitar, Njet vocal, Bongky bass,  Andy Sultan Saleh alias Cole gitar, dan Andrey Fahreza alias Chilling Drum. Tahun ’98, Boris pergi kuliah ke Berklee College of Music, mengambil jurusan Performance. Setahun setelah Boris kuliah, Cole meninggal dunia (kabarnya OD).

Band ini kemudian vakum  karena kesibukan masing –masing  Bongky(BIP), Chilink(Bunglon)  , Boris session player Oppie, Nugie dan Iwa K

Sekarang “Still Alive & Well”  siap meluncur dengan formasi baru vokalis Zaid Barmansyah alias Njet, gitaris Boris P Simanjuntak alias Boris, bassis Leonardo Maitimu alias Leo, saksofon Eugen Bounty alias Eugen, dan drummer Dado Darmawan alias Dado. Formasi yang resmi terbentuk pada  11 April 2008 menambahkan pemain saksofon sebagai penganti duet gitar flowers

IMANEZ LEGENDA REGGAE INDONESIA



Abdul Firman Saad alias Imanez meninggal tanggal 22 Juni 2004 pukul 12.30 wib, persis dihari ulang tahunnya yang ke 36 di RS Kanker Dharmais akibat kanker hati akut yang telah lama diidapnya. Imanez meninggalkan seorang putri, Vagna Diandra Putri dan keluarga, sekaligus meninggalkan sejumlah kenangan manis, kenangan kreatif pada sahabat karibnya dan sejumlah seniman musik di tanah air.



"Iman adalah sosok kreatif, penuh energi, spontan dan tentu saja memberi kontribusi cukup besar untuk karya teman-temannya.

IMANEZ, alumnus dari Gang Potlot yang sudah melahirkan beberapa nama beken di dunia musik Indonesia. Dimasa hidup sejumlah hits reggae Anak Pantai, Ikan Bakar, Sunset, Tequila Sunrise, Playboy, Tropical Rembulan dan Samalona sempat lahir berkat sentuhan tangan dingin Imanez. Lenny Karvitz-nya Indonesia ini, pernah membentuk grup Speedy Beetle dan Metalover, tercatat sebagai musisi yang mengemas musik reggae, bukan sekedar tempelan. Seperti yang bisa disimak dalam album ANAK PANTAI (1994) dan SEPONTAN (1995), baik arrasemen maupun tema lagunya, sebagai bukti totalitas Imannez terhadap musik reggae.

Bahkan, Imanez bisa dibilang telah memberi warna dalam industri musik Indonesia serta menebar inspirasi pada remaja era 90-an. Sayang, almarhum belum sempat melahirkan komunitas reggae. Tapi harus diakui dia adalah inspirator bagi sejumlah musisi, terlebih mereka yang memilih reggae sebagai media ekspresinya.

Salah satu orang yang punya kenangan mendalam terhadap Imanez adalah Kaka. Vokalis Slank ini mengaku kalau Imanez dirinya dekat dengan Slank. Imanez tidak hanya berarti bagi dirinya tapi juga Slank secara keseluruhan. Dapat dibilang Imanez merupakan salah satu inspirator lahirnya Slank. Karena almarhum merupakan mantan vokalis dan bassis Slank sekitar tahun 1987 sebelum Slank melakukan debut rekamannya.

"Imanez selalu ada. Dia orang yang sangat berarti bagi gue," aku Kaka. Jadi tidak salah kalau anak-anak Slank, dari Bimbim, Ridho, Abde, Ivan dan Kaka punya kenangan tersendiri, bahkan mantan personil Slank macam, Bongky dan Indra pun mengenang Imanez begitu dalam.

Menyinggung mengenai perkembangan musik Reggae di tanah air, Kaka berkomentar sebagai musik yang beda dan selalu ada. "Walaupun tidak booming," ujarnya. Dan apa yang dicita-citakan oleh Imanez tak kan pernah mati.

Semoga sampai saat ini, almarhum senantiasa berada disisi terdekat dari Sang Pencipta. Amien...

SEJARAH MUSIK FUNK




Mungkin genre musik yang satu ini agak terdengar asing di kuping masyarakat indonesia atau mungkin banyak yang mengira funk = punk…
funk tidaklah sama dengan punk 
disini saya akan mencoba sedikit berbagi pengetahuan saya tentang musik FUNK
Funk adalah genre musik orang Amerika yang muncul pada akhir 1960an ketika  musisi-musisi African American mencampurkan soul music, soul jazz and R&B menjadi
sebuah ritmik, bentuk musik untuk bergoyang.
Funk memadukan melodi dan harmoni serta membawa groove ritmik yang kuat dari bass elektrik dan drum ke permukaan. Lagu-lagu Funk seringkali berdasar pada perluasan kebebasan diatas single chord.
Kata  funk pada dasarnya berarti sesuatu yang kuat, umumnya serangan bau. Tipikal Funkymenggambarkan kualitasnya ketimbang hanya sebuah genre yang berbeda. Dalam  jam sessions, musisi-musisi akan saling membangkitkan keberanian untuk bermain improve dengan saling mengatakan “sekarang beri beberapa stank (“stink”/funk/bau) diatasnya!” Pada tahun 1907, lagu-lagu jazz seperti milik Buddy Bolden, “Funk y Butt” memakai istilah funk untuk menggambarkan bau. Pada akhir 1950 dan awal 1960, ketika funk dan funky digunakan untuk konteks musik Soul, kata itu masih diperdebatkan oleh perusahaan untuk masalah kesopanannya. Menurut satu sumber, seorang drummer top kelahiran New Orleans, Earl Palmer yang pertama menggunakan istilah “Funky” untuk menjelaskan kepada musisi lainnya bahwa musik mereka seharusnya dibuat lebih ber-sinkop dan berdansa.
Umumnya musik funk dapat dikenali lewat ritme yang sering terpotong singkat, bunyi gitar ritme yang tajam, perkusi yang dominan, pengaruh jazz yang kuat, irama-irama yang dipengaruhi musik Afrika, serta kesan gembira yang didapati saat mendengarnya. Akar funk dapat ditelusuri hingga jenis rhythm and blues dari daerah Louisiana pada tahun 1960-an. Aliran musik ini terkait dekat dengan musik soulserta jenis musik turunan lainnya seperti P-Funk dan Fu
FUNK MASA KINI
 music funk sangat identik dengan teknik slap pada bass,walaupun sebenarnya FUNK ga harus slap…
satu lagi yang identik dengan FUNK adalah nyanyian RAP pada setiap lagu FUNK seperti pada lagu lagu RHCP.
FUNK adalah sebuah musik yang dapat membuat kita bergoyang…
pada dasarnya musik funk lebih menonjolkan permainan BASS dan DRUM dengan iringan gitar rhytme yang tajam.
walaupun FUNK dipengaruhi dengan musik jazz yang agak kental namun funk dapat ber inovasi menjadi musik FUNK yang ng-rock seperti pada lagu lagu RHCP,,,,,
dengan munculnya RHCP,funk mulai dikenali oleh hampir setiap orang yang menyukai musik.
hingga RHCP di sebut sebut sebagai pelopor musik FUNK,
di INDONESIA sendiri musik funk telah dikenal masyarakat sejak munculnya funky kopral,walaupun penikmat musik ini masih tergolong minoritas,
berikut ini adalah beberapa band yang mnggusung gnre FUNK :
* RHCP
* FUNK KOPRAL
* JACKPOT
* EXTREME
* WHITE STRIP
* BBB
dan lain lain..


Senin, 06 Februari 2012

TOKOH MUSIK BLUES DI INDONESIA


berikut ini beberapa  tokoh atau band yang beraliran musik blues di indonesia yaitu;
B.I.P

bip lahir untuk menyalurkan kreativitas tiga musisi mantan personel Slank, yaitu Pay, Bongky dan Indra. Setelah puas dengan proyek musik masing-masing selama kurang lebih empat tahun, akhirnya Bongky, Indra dan Pay sepakat mendirikan band baru yang diberi nama bip â€Â“ singkatan inisial nama mereka, di acara reuni Potlot yang diadakan di GOR Saparua, Bandung, 20 April 2000 silam. bip kemudian didukung pula oleh Jaka (dram), dan Irang (vokal).
April 2003, bertepatan dengan dirilisnya album The Best of bip, bip mengumumkan mereka tidak lagi memakai Irang sebagai vokalis. Sebagai gantinya, mereka menggandeng Ipang, mantan vokalis Plastik.
Personel:
Nama: Parlin Burman (Pay)
Posisi: gitar

Nama: Bongky Marcel Ismail (Bongky)
Posisi: bass

Nama: Indra Chandra Setiadi (Indra)
Posisi: keyboard

Nama: Jaka Hidayat (Jaka)
Posisi: drum

Nama: Irfan Fahri Lazuardy (Ipang)
Posisi: vokal

SLANK
adalah sebuah grup musik terkenal di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983 karena bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex (CSC) bentukan Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.
Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang kemudian berganti nama jadi Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka cowok selengean dengan personel tambahan Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka.

Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur karena merasa tidak punya harapan di Slank. Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid.
Dengan formasi Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman.
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album Suit-Suit… He He He (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik. Album kedua mereka, Kampungan pun meraih sukses yang sama.
NARKOBA
Keterlibatan para personelnya dengan narkoba sempat melahirkan keretakan di tubuh band yang bermarkas di jalan Potlot ini. Pada saat menggarap album keenam (Lagi Sedih), Bimbim selaku leader akhirnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra. Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan bantuan additional player.
Sebagai gantinya mereka merekrut Ivanka (Bass), Mohamad Ridho Hafiedz (Ridho) dan Abdee Negara (Abdee). Formasi ini bertahan hingga saat ini dan mereka terus melahirkan karya-karya yang menegaskan eksistensi mereka di dunia musik Indonesia.
Bimo Setiawan Almachzumi
Nick Name : Bimbim
D.O.B : Jakarta, 25 December
Believe : Islam
Height/Weight : 173 cm / 52 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Van Hallen, Rolling Stones, Queen
Position : Drums / Percussions / Guitar
Musical Background :
Self learning to drumming at the age of 13. First gigs in Junior High with Cikini Stones Complex. Former member of SLANK.

Akhadi Wira Satriaji
Nick Name : Kaka
D.O.B : Jakarta, 10 March
Believe : Islam
Height/Weight : 171 cm / 60 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Bob Marley, David Coverdale
Position : Guitars / Vocal Cord
Musical Background :
Learnt to sing at the age 9, Forming a band with cousins and friends in Junior High. Self learn to sing by listening his favourites musician’s recorded tapes, Vocalist of LOVINA band, borrowed as vocalist

Ivan Kurniawan Arifin
Nick Name : Ivanka
D.O.B : Jakarta, 9 Desember
Believe : Islam
Height/Weight : 170 cm / 55 kgs
Hobby : Musics
Influence : Rolling Stones, Beatles
Position : Bass / Guitars
Musical Background :
Began to learn guitar at the age of 14 . Finalist at West Java Rock Festival. Foemer member of House Of The Rising Sun Band, Bass player for Imanez’ Otto Jam, Supporting musician for SLANK’s 6th local album.

Mohammad Ridwan Hafiedz
Nick Name : Ridho
D.O.B : Ambon, 3 September
Believe : Islam
Height/Weight : 173 cm / 50 kgs
Hobby : Soccer
Influence : Blues Saraceno, Nick Nolan, Beatles, Jimmy Hendrix
Position : Guitars
Musical Background :
Began to learn music in Samarinda at the age 12. Former member of Cat Power Band. Took a musical course with Didi AGP and Bintang Indiarto in high school. Former member of Last Few Minutes (LFM) Band. Took a guitar course at Musician Institute Hollywood,LA. Supporting musician for Vina Panduwinata, Nita Tilana, Nugie, Vony Sumlang. Joining SLANK in the recording album “TUJUH”.

Abdee Negara
Nick Name : Abdee
D.O.B : Donggala, 28 June
Believe : Islam
Height/Weight : 170 cm / 50 kgs
Hobby : Motor Cross
Influence : Keith Richard, Jimmy Hendrix
Position : Guitars
Musical Background :
Took a guitar course at ILW Farabi in 1988. Supporting musician for Gideon Tengker, Ermy Kulit, Michael “Sket” Meyer, Eki Lamoh. Former member of Interview Band with Hengky Supit, DOR Band with Wawan and Michael Meyer, ENEMES Band with Sandy and Iram “U” Camp, Makhatana Band with Dino and Yoyo “Bayou”, KRS with Cendy Luntungan, Harry Anggoman. ARJACO with Arthur Kaunang and James F. Sundah.

Joining SLANK in the recording album “TUJUH”.
PENGGEMAR
Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap. Dan Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal sebagai Slankers.
SLANK FANS CLUB
Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi yang dibentuk oleh manajemen Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank.
BULETIN SLANK
Untuk menyampaikan informasi kepada para Slanker, Slank dan manajemennya memutuskan untuk membuat sebuah newsletter yang kemudian disebut dengan nama Buletin Slank. Buletin ini berisi jadual, kisah-kisah pendek perjalanan tur panggung slank dan sebagainya. Nama buletin sendiri dipakai sebagai simbol agar para slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan slank di kalender kegiatan mereka masing-masing.
Buletin Slank inilah yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.
KORAN SLANK
Koran Slank diterbitkan pertama kali pada 10 Maret 2002.
DISKOGRAFI
1. 1990 – Suit-Suit….Hehehe (Gadis Sexy)
2. 1991 – Kampungan
3. 1993 – Piss
4. 1995 – Generasi Biru
5. 1996 – Minoritas
6. 1996 – Lagi Sedih
7. 1997 – Tujuh
8. 1998 – Mata Hati Reformasi
9. 1999 – 999+09
10. 2001 – Virus
11. 2003 – Satu Satu
12. 2003 – Bajakan!
13. 2004 – Road to Peace
14. 2005 – PLUR
15. 2006 – Slankissme
16. 2007 – Slow But Sure
17. 2007 – Original Soundtrack “Get Married”
18. 2008 – Slank – The Big Hip
19. 2008 – Anthem For The Broken Hearted
20. 2009 – Original Soundtrack Generasi Biru

Personil : Bim-Bim � Kaka � Ridho � Ivanka � Abdee
Mantan Personil : Bongky � Pay � Indra � Reynold
Album Studio : Suit… Suit… He… He… (Gadis Sexy) – Kampungan – Piss! – Generasi Biru – Minoritas – Lagi Sedih – Tujuh – Mata Hati Reformasi – 999 – 09 – Virus – Satu Satu – PLUR – Slankkissme – Slow But Sure
Album Lain : Konser Piss 30 kota – Virus Roadshow – Bajakan – Road to Peace – Ost. Get Married
BLUES SHELTER

Spoiler for Biography
Kata siapa gan, kalo blues adalah musik untuk orang tua?? Jika agan2 sekalian melihat Gugun & The Bluesbug, di Jakarta, Indonesia. band yang dibesut oleh tiga orang ini, tampil di acara tahunan Jazz Goes To Campus Festival. Agan2 ga akan berpikir sama sekali kalo sebagian besar penonton di Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi di Depok, Jawa Barat hari Minggu, 23 November, yang tentu saja mahasiswa, mulai 18-24 tahun. Tak ada yang bergerak lebih satu inci di bawah hujan menjelang malam.
Mohammad Gunawan, lebih dikenal sebagai Gugun, telah sekitar musik di Jakarta sejak tahun 1994. Dipengaruhi oleh ayahnya yang mencintai musik, Gugun sudah memenangkan hadiah kedua dalam kontes gitar lokal untuk anak-anak. Menyanyi dan bermain gitar tidaklah menjadi masalah untuk Gugun. Ia memenangkan hadiah pertama dalam kontes lokal, kali ini kontes lagu malay di Bengkalis, Riau daerah pada tahun 1986. Seorang penggemar berat Iwan Fals, Gombloh dan Ian Antono (God Bless), Gugun menjadi gitaris dari SMP dan SMA band. dia menjadi lebih bersemangat untuk mencapai lebih banyak, ia mengemasi tingkat SMA dan gitar dan pindah dari Duri, Riau, Sumatera untuk menjadi musisi penuh waktu. Lahir 22 November 1975, Gugun merilis rekaman pertama berjudul De Gun, sebuah proyek dengan beberapa musisi terkenal Indonesia, seperti Yance Manusama pada bass.
Memilih blues sebagai semangat utamanya, Gugun bertemu Jon Armstrong, 28, seorang guru bahasa Inggris dari Inggris Raya di BB’s Pub di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Jon yang bermain bass, jatuh cinta dengan blues Guguns stlyle dan teknik. “Dia bermain dengan hatinya, dan teknik selesai. Ketika Anda mendengarkan dia bermain dan bernyanyi, Anda mendapatkan blues, fusion, funk dan soul. Ini seperti Lenny Kravitz dan Jimi Hendrix membawa Stevie Wonder!” menjelaskan Jon dengan enthusiaism. Setelah nge-jam di pub dengan Iskandar, senior drumer lokal yang dikenal antara pub crawler, mereka memutuskan untuk bergabung dengan pasukan. Terkenal di kalangan para expatriats adegan di pub di sekitar Kemang, Jakarta Selatan, Gugun dengan Jon Armstrong (bass) dan Iskandar (drum) juga menaklukkan Bali pub dengan blues 2.003-2.004. Selalu bertujuan untuk prestasi yang lebih tinggi, Gugun tahu bahwa mereka siap untuk sebuah album. “Get The Bug” dirilis pada tahun 2004, diikuti dengan “Turn It On” (2007) di bawah Sinjitos Records, sebuah label indie lokal. Melalui koneksi Jon, Gugun tur pub lokal dan blues festival di Inggris; Colne Inggris Besar R & B Festival, Leeds, Oxford, Rotherham, York dan Belfast Big River Blues dan Jazz Festival (Irlandia) dengan Jon dan Tom Townsend (drum) sebulan pada bulan Desember 2007 dan selama tiga minggu pada bulan Agustus 2008. Asia telah juga melihat Gugun sudah. Singapura Blues Festival, sebagai bagian dari Singapore Arts Festival pada Juni 2008 dan beberapa pub lokal di Kuala Lumpur, Malaysia yang sangat antusias mengundang dia.
Pintu terbuka lebar sekarang untuk Gugun & The Bluesbug. Tahun 2008 telah begitu baik untuk Gugun, ayah dari indah putri berusia 2 tahun, yang sekarang melakukan dengan Adityo Wibowo atau Bowie (drum) dan szasza Widodo (bass). Selain bermain di sekolah menengah setempat dan kampus, “Mengejar Harapan”, sebuah lagu yang Gugun menulis dengan istrinya, Ansi untuk film Laskar Pelangi’s soundtrack (diluncurkan September 2008) membuka mata masyarakat, terutama anak-anak yang digunakan untuk mendengarkan lagu permen karet dari band-band lokal dan asing dengan satu hit keajaiban. Setelah Jazz Goes To Campus, festival tahunan besar lain yang dikenal di seluruh dunia, Jakarta International Jazz Festival (Jak Jazz) memutuskan untuk memberikan Gugun & The Bluesbug pentas terakhir pada hari terakhir dari tiga hari festival, Minggu November 30. Featured bersama dengan Abadi Soesman, seorang musisi senior terkenal dari grup rock lokal legendaris God Bless pada keyboard, dua generasi musisi dicampur dengan hebat.
Jadi apa yang akan ada di 2009? Tiga minggu tur di Inggris adegan pub dan manggung di Skagness Blues & Rock Festival pada 25 Januari dan mudah-mudahan akan lebih membuka mata musik internasional dan industri musik Indonesia.

Bukti bahwa musisi Indonesia memiliki kemampuan untuk menyenangkan telinga dan jiwa asing. Kata siapa gan, kalo blues adalah untuk orang-orang tua … Itu yang penting bagi hati agan2 sekalian. Happy bluesday!

SEJARAH MUSIK REGGAE


Musik Reggae
Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Sebenarnya tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal muasalnya, kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama musik baru yang bertempo lebih lambat : reggae. Boleh jadi hingar bingar dan tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang mengena dengan kondisi sosial dan ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.
Kata “reggae” diduga berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok–seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes) , memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.
Teknik para musisi Ska dan Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.
Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika. Kepopuleran reggae di Amerika Serikat ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, sebut saja varian reggae hip hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.
Jamaika
Akar musikal reggae terkait erat dengan tanah yang melahirkannya: Jamaika. Saat ditemukan oleh Columbus pada abad ke-15, Jamaika adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata Arawak “xaymaca” yang berarti “pulau hutan dan air”. Kolonialisme Spanyol dan Inggris pada abad ke-16 memunahkan suku Arawak, yang kemudian digantikan oleh ribuan budak belian berkulit hitam dari daratan Afrika. Budak-budak tersebut dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang bertebaran di sana. Sejarah kelam penindasan antar manusia pun dimulai dan berlangsung hingga lebih dari dua abad. Baru pada tahun 1838 praktek perbudakan dihapus, yang diikuti pula dengan melesunya perdagangan gula dunia.
Di tengah kerja berat dan ancaman penindasan, kaum budak Afrika memelihara keterikatan pada tanah kelahiran mereka dengan mempertahankan tradisi. Mereka mengisahkan kehidupan di Afrika dengan nyanyian (chant) dan bebunyian (drumming) sederhana. Interaksi dengan kaum majikan yang berasal dari Eropa pun membekaskan produk silang budaya yang akhirnya menjadi tradisi folk asli Jamaika. Bila komunitas kulit hitam di Amerika atau Eropa dengan cepat luntur identitas Afrika mereka, sebaliknya komunitas kulit hitam Jamaika masih merasakan kedekatan dengan tanah leluhur.
Musik reggae sendiri pada awalnya lahir dari jalanan Getho (perkampungan kaum rastafaria) di Kingson ibu kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut gimbal menghiasi para musisi reggae awal dan lirik-lirik lagu reggae sarat dengan muatan ajaran rastafari yakni kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam, serta gaya hidup bohemian. Masuknya reggae sebagai salah satu unsur musik dunia yang juga mempengaruhi banyak musisi dunia lainnya, otomatis mengakibatkan aliran musik satu ini menjadi barang konsumsi publik dunia. Maka, gaya rambut gimbal atau dreadlock serta lirik-lirik ‘rasta’ dalam lagunya pun menjadi konsumsi publik. Dalam kata lain, dreadlock dan ajaran rasta telah menjadi produksi pop, menjadi budaya pop, seiring berkembangnya musik reggae sebagai sebuah musik pop.
Musik reggae, sebutan rastaman, telah menjadi satu bentuk subkultur baru di negeri ini, di mana dengannya anak muda menentukan dan menggolongkan dirinya. Di sini, musik reggae menjadi penting sebagai sebuah selera, dan rastaman menjadi sebuah identitas komunal kelompok social tertentu. Tinggal bagaimana para pengamat social dan juga para anggota komunitas itu memahami diri dan kultur yang dipilihnya, agar tidak terjadi penafsiran keliru yang berbahaya bagi mereka. Penggunaan ganja adalah salah satu contohnya, di mana reggae tidak identik dengan ganja serta rastafarianisme pun bukanlah sebuah komunitas para penghisap ganja.
Sebuah lagu dari “Peter Tosh” (nama aslinya Peter McIntosh), pentolan The Wairles yang akhirnya bersolo karier. Dalam lagu ini, Peter Tosh menyatakan dukungannya dan tuntutannya untuk melegalkan ganja. Karena lagu ini, ia sempat ditangkap dan disiksa polisi Jamaika.
Menurut sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut “Burru” yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut “talking drums” (drum yang bicara) yang asli dari Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum, rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika Tengah dan diperkenalkan ke orang - orang Jamaika untuk membentuk sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker, scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 - 50an sebenarnya disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing, Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat “bop”. Ska kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian “skankin” pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai pencipta “ska”. Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya pada pertengahan 60an memunculkan “Rock Steady” yang punta tune bass berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.
“Reggae & Rasta”
Bob Marley tentunya adalah bimtang musik “dunia ketiga” pertama yang jadi penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi dengan hadirnya “The Harder they Come” pada tahun 1973, Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music, musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara - upacara petani, lagu kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan - pertemuan Rasta, menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.
“Apa sih Reggae”
Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus - putus tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang ‘berkotbah’ dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya. “Reg-ay” bisa dibilang muncul dari anggapan bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul Amerika namun dengan ritem yang ‘dibalik’ dan jalinan bass yang menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska & rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika - Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi ‘lubang - lubang’ iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer, permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
“Tidak asli Jamaika”
Reggae memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan gitar pas - pasan dan putus - putusadalah interprestasi mereka akan R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu, Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato rumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.
“It’s Influences”
Saat rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua dekade. Hits - hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees. Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari dunia tersendiri. Budaya ‘Dancehall’ Jamaika yang menonjol plus sound system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan yang luar biasa.Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.